Baca Juga: KKN Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, Kades Candali: Semoga Dapat Ubah Mindset Warga
Baca Juga: Gaji 13 Disarlurkan ke 1,79 Juta ASN Pusat, 3,65 Juta Daerah dan 3,32 Juta Pensiunan
Baca Juga: Inilah Kelemahan Aplikasi MyPertamina Menurut Ahli
Selain itu, saat berlayar di atas lautan ada juga jamaah yang meninggal dunia karena kelelahan, kekurangan sarana, atau mengidap penyakit.
Permasalahan lain yang terkadang bisa menimpa pada sebagian penumpang adalah harus merelakan barang-barang berharga karena dicuri orang.
Akibatnya, ketika sampai di pelabuhan ia harus mencari pekerjaan menjadi buruh atau meminjam uang kepada syekh (pembimbing haji) untuk mendapatkan uang dan bisa melanjutkan perjalanan.
Pada zaman itu, perjalanan haji memakan waktu minimal enam bulan bahkan bisa sampai bertahun-tahun karena kehabisan bekal dan bekerja di perkebunan atau perusahaan setempat.
Tidak sedikit orang Nusantara yang bisa berangkat haji namun tidak bisa kembali pulang karena meninggal di perjalanan atau terdampar di suatu tempat. Sampai saat ini, kesedihan keluarga, kerabat dan tetangga saat hadir di acara walimatus safar atau ikut serta mengantarkan calon jamaah haji masih bisa dilihat dan dirasakan.***