Baca Juga: Direktur Festival Berdendang Bergoyang Jadi Tersangka, Polisi: Kemungkinan Bertambah
Abdullah bin Zubair tidak mau berbaiat dan tidak juga memproklamirkan diri sebagai khalifah. Sedangkan Husein bin Ali dikirimi surat oleh loyalisnya di Kufah atau Irak. Ia kemudian bermusyawarah dengan sebagian sahabat Rasul yang masih hidup ketika itu. Tetapi tekad Husein untuk menuju Kufah tidak terbendung.
Abdullah bin Abbas ra menangis atas kepergian Husein. Demikian juga Abdullah bin Umar ra. Sedangkan Husein ra berangkat bersama sekelompok keluarganya laki-laki, perempuan, dan anak-anak ke Irak pada 10 Dzulhijjah 61 H.
Yazid bin Muawiyah meminta gubernur Iraq, Ubaidullah bin Ziyad, untuk menumpas rombongan Husein ra. Sebanyak 4.000 pasukan di bawah kendali Umar bin Sa’ad bin Abu Waqash mengepung dan membunuh Husein bin Ali bin Abu Thalib ra. (As-Suyuthi, Tarikhul Khulafa, [Kairo, Darul Ghaddil Jadid: 2007 M/1428 H], halaman 203).
Sebagian dari mereka memukul kepala Husein bin Ali ra dengan pedang, memanah dan memenggal lehernyan pada 10 Muharram 61 H. Mereka juga menghabisi 72 pengikut loyal Husein bin Ali ra yang mengiringinya di Karbala, Irak.***