Kemuliaan Surat Al-Fatihah Dan Keistimewaan Nya.

BogorTimes-Begitu istimewa nya Surat ini dan dahsyat nya sehingga berbagai macam ke istimewaan nya terangkum di dalam nya, sebut saja. Surat ini adalah Surat Al-Fatihah yang juga disebut juga dengan nama Fatihatul Kitab, Ummul kitab atau Ummul Quran, karena dengan Surat ini adalah bacaan wajib di baca dalam setiap shalat ketika kita hendak mulai shalat.

Surat ini pula kenapa di sebut Ummul Kitab menurut jumhur ulama seperti yang dituturkan oleh Anas, Al-Hasan, dan Ibnu Sirin, karena mereka tidak suka menyebutnya dengan istilah Fatihatul Kitab.

Para ulama salaf dan kholaf mereka bersepakat bahwa Surat Al-Fatihah berjumlah ayat nya ada tujuh, namun ada yang berpendapat delapan ayat nya dengan menambahkan basmalah sebagai salah satu ayat dari surat tersebut.

Baca Juga: Istimewa Nya Nama Nabi Muhammad SAW.

Lalu sedikit di kupas dengan lugas di dalam tafsir Ibnu Katsir, dimana di jelaskan banyak sekali keistimewaan yang terkandung dalam Surat Al-Fatihah.

Berikut ini adalah ringkasan keistimewaan-keistimewaan yang dinukil dari beberapa hadist

1. Surat Paling Agung.
Di dalam karangan nya yang terhebat, iaitu di dalam kitab Muwatta' Imam Malik menukil yang terdapat sebuah hadis yang kita perlu diperhatikan bersama. Hadist tersebut diriwayatkan oleh Imam Malik:

عن العلاء بن عبد الرَّحْمَنِ بْنِ يَعْقُوبَ الحُرَقي: أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ مَوْلَى عَامِرِ بْنِ كَرِيزٍ أَخْبَرَهُمْ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَادَى أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ، وَهُوَ يُصَلِّي فِي الْمَسْجِدِ، فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ صَلَاتِهِ لَحِقَهُ، قَالَ: فَوَضَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ عَلَى يَدِي، وَهُوَ يُرِيدُ أَنْ يَخْرُجَ مِنْ بَابِ الْمَسْجِدِ، ثُمَّ قَالَ: " إِنِّي لَأَرْجُو أَلَّا تَخْرُجَ مِنْ بَابِ الْمَسْجِدِ حَتَّى تَعْلَمَ سُورَةً مَا أُنْزِلَ  فِي التَّوْرَاةِ وَلَا فِي الْإِنْجِيلِ وَلَا فِي الْفُرْقَانِ مِثْلُهَا ". قَالَ أُبَيٌّ: فَجَعَلْتُ أُبْطِئُ فِي الْمَشْيِ رَجَاءَ ذَلِكَ، ثُمَّ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا السُّورَةُ الَّتِي وَعَدْتَنِي؟ قَالَ: " كَيْفَ تَقْرَأُ إِذَا افْتَتَحْتَ الصَّلَاةَ؟ قَالَ: فَقَرَأْتُ عَلَيْهِ: {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} حَتَّى أَتَيْتُ عَلَى آخِرِهَا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " هِيَ هَذِهِ السُّورَةُ، وَهِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُعْطِيتُ "

Artinya:"Dari Al-Ala ibnu Abdur Rahman ibnu Ya'qub Al-Harqi,  bahwa Abu Sa'id maula Amir ibnu Kuraiz telah menceritakan kepada mereka bahwa Rasulullah pernah memanggil Ubay ibnu Ka'b yang sedang shalat. Setelah Ubay menyelesaikan salatnya, lalu ia menjumpai Nabi SAW". Rasulullah SAW memegang tangan Ubay, saat itu beliau hendak keluar menuju pintu masjid. Kemudian beliau Saw. bersabda, "Sesungguhnya aku benar-benar berharap sebelum kamu keluar dari masjid ini kamu sudah mengetahui suatu surat yang belum pernah diturunkan di dalam Taurat, Injil, dan tidak ada pula di dalam Al-Qur'an surat yang serupa dengannya." Ubay melanjutkan kisahnya, "Maka aku mengurangi kecepatan langkahku karena mengharapkan pelajaran tersebut, kemudian aku berkata, 'Wahai Rasulullah, surat apakah yang engkau janjikan kepadaku itu?' Beliau Saw. bersabda. 'Apakah yang engkau baca bila membuka salatmu?' Aku membaca alhamdu lillahi rabbil 'alamina sampai akhir surat,' lalu beliau bersabda, 'Itulah surat yang kumaksudkan. Surat ini adalah sab'ul masani dan Al-Qur’anul 'azim yang diberikan kepadaku'.

Baca Juga: Waktu Dekat, Perumda Tirta Kahuripan Diisi Bos Baru

2. Penyembuh Penyakit. 
Surat Al-Fatihah di katakan pula dengan nama Surat Syifa (الشِّفَاءُ) , dan ini disebutkan juga di dalam riwayat Ad-Darimi melalui Abu Sa'id secara marfu, yaitu:

" فَاتِحَةُ الْكِتَابِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ سُمٍّ"

Fatihatul kitab (surat Al-Fatihah) merupakan obat penawar bagi segala jenis racun.

Oleh karena nya. Surat Al-Fatihah dikenal pula dengan sebutan Ruqyah (الرُّقْيَةُ), seperti yang disebutkan di dalam hadis Abu Sa'id yang sahih. yaitu di saat dia membacakannya untuk mengobati seorang lelaki sehat (yang tersengat kalajengking). Sesudah itu Rasulullah Saw. bersabda kepada Abu Sa'id (Al-Khudri):

Ketika tiba di Madinah, kami ceritakan hal itu kepada Nabi Saw., dan beliau menjawab,