Riwayat Kekhusyukan Shalat Rasulullah, Sahabat dan Ulama

- Selasa, 29 Maret 2022 | 10:05 WIB
Ilistrasi Sahabat Nabi. (Pixabay)
Ilistrasi Sahabat Nabi. (Pixabay)

Ia mengatakan, “Pohon kurma ini adalah sedekah, maka jadikanlah untuk perjuangan di jalan Allah.” Namun Utsman kala itu membelinya dengan harga tertentu. Rupanya Rasulullah saw dan beberapa sahabat di atas melakukan semua itu demi memutuskan segala yang akan menjadi bahan pikiran sekaligus menebus kekurangan yang ada dalam shalatnya. 

Selanjutnya kita beranjak kepada kisah orang-orang yang telah meneguk kenikmatan shalat. Dikisahkan, pada suatu hari, al-Rabi‘ pergi bersama Ibnu Mas‘ud ke tukang pandai besi. Begitu melihat perapian yang ditiup dan api yang menyala-nyata, ia terkejut hingga terjatuh dan tak sadarkan diri. Ibnu Mas‘ud lalu duduk dekat kepalanya hingga waktu salat.

Namun, al-Rabi‘ masih saja belum tersadar. Akhirnya Ibnu Mas‘ud menggendong al-Rabi‘ ke rumahnya. Tetapi tetap al-Rabi‘ tidak sadarkan diri hingga lima waktu shalat tertinggal. Pada saat itu, Ibnu Mas‘ud berkomentar, “Demi Allah, inilah rasa takut yang sesungguhnya!” Setelah tersadar, al-Rabi‘ juga menuturkan, “Tidaklah aku menunaikan satu shalat maka tidak ada hal yang dianggap penting di dalamnya kecuali apa yang aku ucapkan dan apa yang diucapkan shalat kepadaku.” 

Dikabarkan, ‘Amir ibn ‘Abdullah termasuk salah seorang yang shalatnya khusyuk. Buktinya, pada saat ‘Amir ‘Abdullah shalat, sedangkan putrinya menabuh tamborin dan istrinya membicarakan kebutuhan rumahnya, ia tidak mendengar suara-suara tersebut dan pikirannya tidak terganggu sedikit pun. Pada suatu ketika, ia juga pernah ditanya, “Apakah dirimu pernah mengajakmu membicarakan sesuatu di saat shalat?” Ia menjawab, “Iya, membayangkan keadaanku saat berdiri di hadapan Allah dan kepulanganku ke salah satu negeri (akhirat).” Ia kembali ditanya, “Apakah engkau pernah menemukan sesuatu yang biasa engkau temukan dalam urusan dunia?” Ia menjawab, “Tertembus anak panah lebih baik bagiku daripada dalam shalatku aku menemukan apa biasa kalian temukan.” 

Disebutkan pula,  Muslim ibn Yasar termasuk orang yang khusyuk dalam shalatnya. Pada suatu hari, ia shalat di masjid jami’ kota Bashrah. Tiba-tiba, satu sisi masjid tersebut roboh. Orang-orang pun langsung berkerumun mendekati bagian yang runtuh.

Namun, Muslim bin Yasar tidak merasakan itu hingga selesai shalat.  Khalaf ibn Ayyub pernah ditanya, “Apakah engkau tidak terganggu oleh lalat sewaktu shalat, sehingga engkau harus mengusirnya?”  Ia menjawab, “Aku tidak membiasakan diri dengan sesuatu yang dapat merusak shalatku.” Kemudian, ia ditanya lagi, “Lantas bagaimana engkau bisa bersabar seperti itu?”

Dijawabnya, “Perhatikanlah orang-orang fasik pun mampu bersabar di bawah tekanan penguasa fasik, agar mereka dijuluki  orang bersabar.  

Sementara aku berdiri di hadapan Tuhanku. Pantaskah jika aku bergerak hanya karena seekor lalat?”

Kemudian, sewaktu hendak menunaikan shalat, Muslim bin Yasar berpesan kepada keluarganya, “Berbicaralah kalian, namun aku tidak akan mendengar kalian.” 

Salah seorang ulama pernah ditanya, “Pernahkah engkau membicarakan sesuatu tentang dunia sewaktu shalat?” Ia menjawab, “Tidak pernah, baik dalam shalat maupun di luar shalat.”

Ulama lain ditanya, “Apakah di dalam shalat, engkau mengingat sesuatu?” Jawabnya, “Apakah ada sesuatu yang lebih aku cintai daripada shalat, lalu aku mengingat sesuatu yang lain di dalamnya?” 

Namun demikian, bukan berarti orang yang shalat adalah orang yang sama sekali tidak sadar. Sebab, pada hakikatnya orang yang shalat adalah orang yang sedang bermunajat kepada tuhannya, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits al-Bukhari dan Muslim. Pantaskah pembicaraan yang tidak disadari dianggap sebagai munajat? (Al-Ghazali, 2000: I/260-272). 

Itulah beberapa kisah tentang orang yang khusyuk dan mengutamakan kekhusyu’an. Semoga kita termasuk orang orang yang beruntung dan meraih kekhusyukan shalat. Ustadz M Tatam Wijaya, anggota Forum Ulama-Umara Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat. Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.**

 

Halaman:

Editor: Ahmad Fauzi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Hikmah Zakat Dalam Islam

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Berikut Niat Zakat Fitrah Untuk Berbagai Keadaan

Jumat, 5 April 2024 | 06:00 WIB

Definisi Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Sejarah Syariat Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Beberapa Keutamaan Hari Raya Idul Fitri

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Makna dan Esensi Idul Fitri Menurut Ulama

Kamis, 4 April 2024 | 02:20 WIB

Jatuh dan Terluka, Apakah Puasa Menjadi Batal?

Rabu, 27 Maret 2024 | 12:55 WIB
X