Prof Nasaruddin Umar: Gerhana Momentum Tingkatkan Keimanan

- Selasa, 8 November 2022 | 23:50 WIB
Ilustrasi shalat sunnah (Pixabay.com)
Ilustrasi shalat sunnah (Pixabay.com)

Bogor Times- Meskipun menjadi ibadah sunah. Shalat Gerhana atau Khusuf tak luput dari perhatian masyarakat Indonesia ditiap momentum gerhana.

Tidak hanya warga  para tokoh di tanah air juga melakoninya seperti Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar bersama umat Islam Kota Padang melaksanakan shalat khusuf (gerhana bulan) di Masjid Raya Sumatra Barat, Selasa (8/11/2022).

Bersama ribuan jamaah, tampak di shaf pertama Gubernur Sumbar Mahyeldi, Kakanwil Kemenag Sumbar Helmi, dan para dewan hakim MTQ VI Korpri Tingkat Nasional 2022. Bertindak sebagai imam Ust Irsyad.


Dalam khutbahnya, KH Nasaruddin Umar mengajak umat Islam bermuhasabah, merenung untuk meningkatkan keimanan atas peristiwa keajaiban alam ini.

“Gerhana harus menjadikan kita semakim beriman kepada Allah swt. Ada siang dan ada malam, ada bulan dan matahari, semua menunjukkan kekuasaan Allah,” ujar Rektor Institut PTIQ Jakarta ini dalam rilis yang diterima NU Online, Selasa malam.

Dikatakan Prof Nasaruddin bahwa semua mahluk Allah diciptakan berpasang-pasangan, bukan berhadap-hadapan, saling melengkapi satu sama lain. Itu tanda kebesaran Allah swt.


Gerhana bukan mitos
Dahulu, kata Prof Nasaruddin, di era Nabi Muhammad saw terdapat mitos yang berkembang di masyarakat, gerhana berhubungan erat dengan kematian atau kelahiran seseorang.

“Zaman Nabi dulu pernah ada gerhana dan saat bersamaan putra nabi meninggal. Saat itulah justru Nabi Muhammad mengatakan tidak ada hubungan antara gerhana dengan kematian atau kelahiran seseorang. Lalu, Rasulullah memberi contoh shalat gerhana serta membersihkan semua mitos,” terang Prof Nasar.


Meski demikian, pria asal Sulawesi Selatan ini menegaskan bahwa tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semuanya adalah ayat-ayat Allah buat hamba-Nya, terdapat ayat makro kosmos dan mikro kosmos. 
Manusia, lanjut dia, disebut makhluk mikrokosmos karena dapat menghimpun segala sesuatu di bumi ini. “Manusia punya nurani dari nur, punya nafsu dan punya ruh, sesuatu yang tidak dimiliki makhluk lain,” imbuh Prof Nasar.

Shalat dilaksanakan tepat pukul 18.42 WIB. Usai pelaksanaan shalat khusuf, Prof Nasaruddin didampingi Gubernur Mahyeldi, Prof Said Agil Husin al-Munawar menyaksikan gerhana menggunakan teleskop di lantai 2 Masjid Raya Sumbar.

Hadir pula dalam pelaksanaa shalat khusuf sejumlah perwakilan ormas Islam. Antara lain dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Tarbiyah Islamiyah.***

 

Editor: Imam Shodiqul Wadi

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Hikmah Zakat Dalam Islam

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Berikut Niat Zakat Fitrah Untuk Berbagai Keadaan

Jumat, 5 April 2024 | 06:00 WIB

Definisi Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Sejarah Syariat Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Beberapa Keutamaan Hari Raya Idul Fitri

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Makna dan Esensi Idul Fitri Menurut Ulama

Kamis, 4 April 2024 | 02:20 WIB

Jatuh dan Terluka, Apakah Puasa Menjadi Batal?

Rabu, 27 Maret 2024 | 12:55 WIB
X