Hari Korp Wanita Angkatan Laut (KOWAL) Perspektif Hukum Islam, Wanita Berkarir

- Rabu, 5 Januari 2022 | 08:50 WIB
Kowal tinjauan Syariah Wanita Karir. (Bogor Times)
Kowal tinjauan Syariah Wanita Karir. (Bogor Times)

“Ya Rasulullah, aku seorang wanita yang biasa melakukan transaksi jual beli, apabila aku ingin membeli sesuatu aku menawarnya lebih kecil dari yang aku inginkan. Kemudian aku menaikkan tawaran, lalu menaikkannya lagi hingga mencapai harga yang aku inginkan. Apabila aku ingin menjual sesuatu, maka aku tawarkan lebih banyak dari yang aku inginkan, kemudian aku menurunkannya hingga mencapai harga yang aku inginkan.”

Rasulullah SAW pun bersabda, “Jangan kamu lakukan wahai Qailah, apabila kamu ingin membeli sesuatu maka tawarlah dengan harga yang kamu inginkan, baik kamu diberi atau tidak. Jika kamu menjual sesuatu maka tawarlah dengan harga yang kamu inginkan sehingga kamu memberikan atau menahannya.”

Yang perlu kita garisbawahi, pada masa itu belum ada jual beli online sehingga perempuan pedagang tentu saja bertransaksi di pasar. Selain jual beli, ada pula perempuan yang biasa mengembalakan kambing.

Dalam Shahih Al-Bukhari disebutkan, Ka’ab bin Malik memiliki budak perempuan yang biasa mengembalakan kambing miliknya di kawasan bernama Sal. Suatu hari ada kambing yang sakit dan sekarat, budak perempuan itu segera menajamkan batu kemudian menyembelih kambing itu dengan batu tersebut.

Kalaupun bukan bekerja, perempuan di masa Nabi Saw juga diperbolehkan keluar sendirian untuk sebuah urusan. Dalam Shahih al-Bukhari juga termaktub bahwa Asma binti Abu Bakr biasa memanggul sebakul biji makanan di kepalanya. Ia mengambil biji-bijian itu dari kebun Zubair, suaminya. Jarak kebun tersebut dan kediamannya sekitar dua per tiga farsakh (1 farsakh sekitar 5 sampai 5,5 km).

Sedangkan ia menempuhnya dengan berjalan kaki. Suatu ketika, tatkala Asma sedang memanggul biji tersebut, Rasulullah SAW dan beberapa orang laki-laki Ansar lewat. Rasulullah SAW kemudian memanggil kakak iparnya itu dan menawarkannya untuk naik ke unta dan ikut rombongan. Namun Asma malu untuk ikut bersama rombongan lelaki.

Ia juga menyebutkan bahwa suaminya pencemburu. Rasulullah SAW pun mengerti, kemudian beliau pergi sedangkan putri Abu Bakr ini tetap melanjutkan perjalanannya sendiri. Kontribusi dalam Keilmuan Islam Selain berjihad, beribadah dan bekerja, perempuan di masa Rasulullah SAW juga berkontribusi dalam bidang ilmu.

Terutama istri-istri dan kerabat Nabi Muhammad SAW. Aisyah misalnya, istri Rasulullah SAW ini, dikenal sebagai perempuan cerdas dan berilmu. Ia bahkan menduduki urutan keempat dari al-muktsirun fi ar-riwayah (orang-orang yang paling banyak meriwayatkan hadits).

Banyak sahabat dan tabiin yang mendatanginya untuk menimba ilmu. Putri Abu Bakr ini bahkan memiliki 77 murid laki-laki dan 8 perempuan, baik dari kalangan sahabat maupun tabi’in.

Penulis sendiri belum mengetahui apakah Aisyah memiliki majelis khusus untuk mengajarkan murid-muridnya atau mereka yang mendatangi ummul mukminin ini ke kediamannya.

Meskipun demikian, peranan yang besar ini cukup menjadi bukti bahwa perempuan di masa Nabi SAW juga berinteraksi, belajar, dan mengajar. Berdiam di rumah bukan berarti menuntut perempuan untuk membatasi diri dan menghindari interaksi.

Terlebih di masa kini, ada banyak sekali media untuk menjadikan perempuan tetap aktif dan produktif. Baik di rumah saja maupun bekerja di luar rumah, keduanya bisa jadi sama baiknya.

Bukan berarti perempuan yang bekerja di luar rumah lebih sukses dari ibu rumah tangga biasa. Sebaliknya, istri yang di rumah saja juga belum tentu lebih mulia dari yang bekerja di luar rumah.

Semuanya tergantung pada kebermanfaatan yang dilakukan. Dengan kecepatan perkembangan zaman, di masa kini, maksiat atau dosa pun bisa dilakukan di dalam rumah. Sebaliknya, kebaikan dan kebermanfaatan bisa dihasilkan di luar rumah.

Oleh karena itu, hindarilah kemudharatan di mana pun berada. Baik di rumah maupun di luar rumah, hendaknya para perempuan meniatkan diri untuk beribadah, menjauhi segala maksiat dan dosa, berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan kualitas diri, dan menjadi bermanfaat untuk sesama. Wallahu a’lam bis shawab.

Halaman:

Editor: Usman Azis

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X