Arti Manasik Haji dan Tatacara Pelaksanaannya

- Jumat, 28 Oktober 2022 | 21:57 WIB
Manasik Haji (FN/Bogor Times)
Manasik Haji (FN/Bogor Times)

Membaca talbiyah

Berdzikir, beristighfar, dan berdoa

Membaca Alquran

Mencari kerikil sebanyak 7 butir

Kerikil yang digunakan untuk melempar jumrah dapat diambil di mana saja, tetapi disunnahkan mengambilnya di Muzdalifah. Selain itu, jemaah haji yang tidak melakukan mabit di Muzdalifah harus membayar dam sesuai dengan ketentuan.

Ilustrasi ibadah haji. Foto: Unsplash
Ilustrasi ibadah haji. Foto: Unsplash
4. Melontar Jumrah Aqabah
Jumrah aqabah adalah sebuah tugu batu yang terletak di Bukit Aqabah di Mina. Melontar jumrah aqabah dilakukan setelah fajar menyingsing atau siang hari pada tanggal 10 Zulhijah dengan menggunakan kerikil sebanyak 7 butir. Setelah melontar jumrah aqabah, jamaah haji melaksanakan penyembelihan hewan kurban.

5. Thawaf Ifadhah
Bagi jemaah haji yang akan melakukan tawaf ifadah pada hari itu juga (10 Zulhijjah) dapat langsung pergi ke Mekkah untuk melakukan tawaf. Jemaah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dimulai dari arah yang sejajar dengan Hajar Aswad dan berakhir di sana pula.

6. Sa’i
Sa’i adalah berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Pelaksanaan sa'i dilakukan dari Safa ke Marwah atau sebaliknya. Sa’i yang dilakukan dari Marwah ke Safa dihitung satu kali dan diakhiri di Marwah.

7. Tahallul
Tahallul ialah keadaan seseorang yang telah dihalalkan (dibolehkan) untuk melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama berihram. Tahallul dilakukan dengan cara mencukur atau menggunting rambut paling sedikit tiga helai rambut.

8. Menginap atau Mabit di Mina
Apabila telah mengerjakan tahallul kedua, jemaah haji kembali menuju Mina untuk mabit selama hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah. Jika matahari telah tergelincir, setiap hari jemaah haji melontar tiga jumrah sebanyak tujuh kali. Tiga jumrah tersebut adalah ula, wusta, dan aqabah.

Jemaah boleh meninggalkan Mina pada tanggal 12 Zulhijjah setelah melempar jumrah. Hal ini disebut dengan nafar awwal. Bagi jemaah yang meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah, itu lebih sempurna.

Dengan demikian, jemaah haji tersebut melontar jumrah selama tiga hari dalam hari tasyrik. Hal ini disebut dengan nafar tsani. Setelah itu, jemaah haji kembali ke Mekkah dan seluruh rangkaian ibadah haji sudah dikerjakan.****

Halaman:

Editor: Rajab Ahirullah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X