Kisah Seorang Syarifah Yang Amat Memilukan lagi Malang.

- Sabtu, 9 Oktober 2021 | 17:00 WIB
ilustrasi gambar makanan fixabay (ilustrasi gambar makanan fixabay)
ilustrasi gambar makanan fixabay (ilustrasi gambar makanan fixabay)

BogorTimes - Diceritakan di dalam kitab Rasyafatus Shodi. Ada seorang Syarifah yang sangat malang, dia janda ditinggal wafat suaminya dan meninggalkan tiga orang anak perempuan, keadaannya susah untuk kasih makan anak nya.

Karena tak ada yang dimakan, Sang Syarifah meminta pertolongan kesana kemari untuk memenuhi kebutuhan dia dan tiga orang anaknya. Sampai ketika melihat seorang Guru Besar Islam beserta para muridnya. Pada saat Guru besar Islam itu diberitahukan oleh syarifah akan hal keadaannya maka sang guru berucap: "berikan aku bukti bahwa kau Syarifah," sambil tidak mau memalingkan wajahnya ke arah syarifah. Karena dicuekin, sang Syarifah pun pergi dengan hampa.

Kemudian dia melihat ada seorang Saudagar kaya yang sedang duduk. Sang syarifah bertanya, "Siapa orang itu?" Maka dijawab: "Dia adalah seorang Majusi (penyembah matahari) yang menjadi pengurus kota ini. Karena terpaksa sang syarifah terpaksa minta bantuan kepada si majusi tersebut. Ternyata dia baik hati dan membantu syarifah dan anak-anaknya. Sehingga mereka disuruh bermalam di rumahnya dan makan makanan yang enak serta menginap dengan keadaan yang sangat lebih baik dari sebelumnya.

Baca Juga: DKI Meminta Warganya Agar Mengumpulkan Sampah Obat Kadaluwarsa, Bisa Menghasilkan.

Selanjut nya, pada malam itu sang guru besar Islam bermimpi, dalam mimpinya dia melihat hari kiamat, dan melihat ada istana megah luar biasa di surga. Kaum muslimin masuk surga atas perintah Rasulullah SAW. Akan tetapi Rasul berpaling muka atas sang guru besar Islam.

Sang guru berkata: "Ya Rasulullah, kenapa engkau enggan memandangku padahal aku muslim?" Maka Nabi SAW menjawab: "berikan aku bukti bahwa kau memang muslim!" Sang guru-pun panik luar biasa. Kemudian Rasul SAW berucap: "Ingatkah engkau di dunia pernah berkata sedemikian pada cucuku". Akhirnya sang guru terbangun dari tidur dan menangis dahsyat.

Setelah itu bergegas menyuruh muridnya mencari sang syarifah ke penjuru kota.

Baca Juga: Maulid Rasulullah SAW: Perjuangan Tanpa Lelah, Mengikuti Perintah Nya.

Alhasil, sang guru tahu bahwa sang syarifah di tempat saudagar majusi. Sang gurupun bergegas kesana. Saat bertemu saudagar majusi, sang guru berucap: "wahai fulan, tolong serahkan si syarifah padaku. Aku mau memuliakan beliau." Si saudagar majusi menolak dan tidak mau menyerahkan sang syarifah.

Kemudian sang Guru Besar memaksa saudagar majusi dan menawarkan sejumlah harta yang besar agar sang syarifah diserahkan padanya. Tapi sang saudagar tetap menolak. Akhirnya sang guru besar bercerita perihal mimpinya pada si saudagar majusi.

Saudagar berucap: "ketahuilah wahai guru besar. Sesungguhnya istana yang sangat megah yang kau lihat dalam mimpi itu kepunyaanku. Itu sebagai hadiah kecil yang diberikan padaku karena aku telah menolong sang syarifah serta anak-anaknya. Dan ketahuilah bahwa aku, istriku, anak-anakku, serta semua yang ada di rumahku telah bersaksi.

Baca Juga: Kematian Yang Sangat Tragis Sang Mantan Santri.

" LAA ILAAHA ILLALLAAH WA ANNA MUHAMMADAR RASULULLAAH." Kami masuk Islam lantaran keberkahan yang dibawa syarifah. Dan di dalam mimpi Rasulullah SAW berkata padaku,

"sesungguhnya engkau telah ditakdirkan sebaga muslim serta keluargamu." Sang guru besarpun menangis terisak-isak dan sangat menyesali perbuatannya.

Beginilah salah satu kisah dari sekian banyak kisah keutamjaan memuliakan para anak-cucu, ahlul bait Nabi SAW.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Imam Shodiqul Wadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Mengenal Jenis-jenis Kucing

Jumat, 14 Juli 2023 | 22:46 WIB

Inilah Sejarah Lengkap Fatayat NU

Sabtu, 8 Juli 2023 | 23:25 WIB

PC PMII Kabupaten Bogor Gelar Goes to Pesantren

Minggu, 22 Januari 2023 | 11:08 WIB

PMR SMAN 1 Gunungsindur: Kembangkan Sikap Sosial

Sabtu, 19 November 2022 | 12:33 WIB

RASA, Cerpen Siswa

Jumat, 2 September 2022 | 10:15 WIB
X