Dalam masalah perdamaian dunia, khususnya dunia Islam, para kiai memberikan teladan terdepan dalam diplomasi. Termasuk memberikan perhatian serius terhadap kemerdekaan bangsa Palestina. Bahkan para kiai NU kerap memberikan bantuan moral dan materi untuk rakyat Palestina yang saat ini masih menghadapi sikap frontal Pemerintah Israel.
Teladan para pendadahulu tersebut oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Malam itu sekitar tahun 1980-an, gadis kecil bernama Zannuba Arifah Chafsoh Rahman dipangku ayahnya, Gus Dur di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Bukan sedang menikmati suasana malam atau rekreasi, tetapi sedang mengomandani amal bakti berupa penggalangan dana untuk rakyat Palestina.
Baca Juga: Menko: Perekonomian Indonsia Tumbuh, Ini Indikatornya
Gadis kecil yang saat ini akrab disapa Yenny Wahid itu mengungkapkan, saat itu pemilik kaos memiliki “Palestina”. Kala itu, Gus Dur menggelar pengumpulan dana dan aksi simpati terhadap warga Palestina bersama para tokoh dan sejumlah seniman, di antaranya Sutardji Calzoum Bachri.
Simpati kemanusiaan terhadap sebuah bangsa, terutama kelompok tertindas dan lemah (mustadh'afin) adalah salah satu masalah pokok yang menjadi Perhatian Gus Dur. Apapun agama, keyakinan, bangsa, etnis, rasnya bukan menjadi pembatas bagi Gus Dur untuk melindungi mereka, baik yang di dalam negeri maupun peran kebangsaannya di luar negeri. Mari berdiplomasi dengan keadaban. ****