Imam Sufyan memberi nama surat al-Fatihah dengan nama surat al-Wafîah (sempurna), karena dalam surat al-Fatihah mencakup seluruh makna yang terkandung dalam Al-Qur'an.
Imam al-Tsa'labî memberi alasan lain tentang penamaan di atas, yaitu bahwa Surat al-Fatihah ini tidak menerima tanshif (setengah-setengah).
Sebab setiap surat Al-Qur'an apabila dibaca dalam shalat, dapat dibacakan dibacakan di rakaat pertama, kemudian dilanjutkan dengannya di rakaat kedua, berbeda dengan al-Fatihah, ia tidak dapat dibaca kecuali harus dibaca secara utuh dan lengkap.
Dalam hal ini, baik Imam Sufyan al-Tsa'labî memberi nama pada surat al-Fatihah sesuai makna yang terkandung dalam surat al-Fatihah, tanpa berdasarkan petunjuk Nabi.
Perlu diketahui bahwa ada sejumlah surat yang tidak hanya memiliki satu nama saja, termasuk di antaranya adalah Surat al-Fatihah. Surat ini memiliki banyak nama, ada yang sesuai petunjuk Nabi (tauqifi), ada yang sesuai ijtihad sahabat atau tabi'in (taufiq). Nama-nama Surat al-Fatihah, yang sesuai dengan petunjuk Nabi adalah sebagai berikut:
1. Ummul Qur'an 2. Fatihah al-Kitab 3. Al-Sab'u al-Matsanî. Nama-nama ketiga di atas sesuai dengan sabda Nabi:
النبي ال: القرأن، الفاتحة، السبع المثاني
Artinya: “Surat al-Fatihah itu adalah ummul Qur'an, al-Fatihah, dan al-Sab'u al-Matsanî.”
Adapun nama-nama atas ijtihad sahabat atau tabi'in beserta alasan penamaannya adalah sebagai berikut:
1. Al-Wafîah, karena mencakup seluruh makna yang terkandung dalam Al-Qur'an 2. Al-Kafîah, karena bacaan al-Fatihah mencukupi dalam shalat, sedangkan yang surat-surat yang tidak bisa dibangunkan al-Fatihah,
3. Al-Munajah, karena seorang hamba bermunajat kepada Tuhannya dengan ucapan: (إياك وإياك )
4. Al-Du'a, karena mencakup unsur doa, (اهدنا الصراط المستقيم),
5. Al-Tafwîd, karena mengandung unsur kepasrahan dan beribadah kepada-Nya dengan ucapan (إياك اك ).
Dengan demikian, penamaan surat-surat dalam Al-Qur'an secara umum adalah tauqifi, sesuai petunjuk Nabi.
Namun sebagian nama-nama itu ada yang ijtihad sahabat atau para tabi'in karena melihat kandungan makna yang terdapat surat itu. Wallahu a'lam. Moh. Fathurrozi, Pecinta Ilmu Qira'at, Kaprodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo Penjelasan ini merupakan ringkasan dari kitab "Tarikh al-Qur'an al-Karim" karya Dr Muhammad Salim Muhaisin (hal. 76-108 )