Siapakah yang Menamakan Surat-surat dalam Al-Quran, Simak Penjelasannya

- Kamis, 22 September 2022 | 08:44 WIB
Kitab Ianatutholibin  Sarh Kitab Fathul Muin. (Rosyka/Bogor Times)
Kitab Ianatutholibin Sarh Kitab Fathul Muin. (Rosyka/Bogor Times)

Imam Sufyan memberi nama surat al-Fatihah dengan nama surat al-Wafîah (sempurna), karena dalam surat al-Fatihah mencakup seluruh makna yang terkandung dalam Al-Qur'an.

Imam al-Tsa'labî memberi alasan lain tentang penamaan di atas, yaitu bahwa Surat al-Fatihah ini tidak menerima tanshif (setengah-setengah).

Sebab setiap surat Al-Qur'an apabila dibaca dalam shalat, dapat dibacakan dibacakan di rakaat pertama, kemudian dilanjutkan dengannya di rakaat kedua, berbeda dengan al-Fatihah, ia tidak dapat dibaca kecuali harus dibaca secara utuh dan lengkap.

Dalam hal ini, baik Imam Sufyan al-Tsa'labî memberi nama pada surat al-Fatihah sesuai makna yang terkandung dalam surat al-Fatihah, tanpa berdasarkan petunjuk Nabi.

Perlu diketahui bahwa ada sejumlah surat yang tidak hanya memiliki satu nama saja, termasuk di antaranya adalah Surat al-Fatihah. Surat ini memiliki banyak nama, ada yang sesuai petunjuk Nabi (tauqifi), ada yang sesuai ijtihad sahabat atau tabi'in (taufiq). Nama-nama Surat al-Fatihah, yang sesuai dengan petunjuk Nabi adalah sebagai berikut:

1. Ummul Qur'an 2. Fatihah al-Kitab 3. Al-Sab'u al-Matsanî. Nama-nama ketiga di atas sesuai dengan sabda Nabi:

النبي ال: القرأن، الفاتحة، السبع المثاني

Artinya: “Surat al-Fatihah itu adalah ummul Qur'an, al-Fatihah, dan al-Sab'u al-Matsanî.”

Adapun nama-nama atas ijtihad sahabat atau tabi'in beserta alasan penamaannya adalah sebagai berikut:

1. Al-Wafîah, karena mencakup seluruh makna yang terkandung dalam Al-Qur'an 2. Al-Kafîah, karena bacaan al-Fatihah mencukupi dalam shalat, sedangkan yang surat-surat yang tidak bisa dibangunkan al-Fatihah,

3. Al-Munajah, karena seorang hamba bermunajat kepada Tuhannya dengan ucapan: (إياك وإياك )

4. Al-Du'a, karena mencakup unsur doa, (اهدنا الصراط المستقيم),

5. Al-Tafwîd, karena mengandung unsur kepasrahan dan beribadah kepada-Nya dengan ucapan (إياك اك ).

Dengan demikian, penamaan surat-surat dalam Al-Qur'an secara umum adalah tauqifi, sesuai petunjuk Nabi.

Namun sebagian nama-nama itu ada yang ijtihad sahabat atau para tabi'in karena melihat kandungan makna yang terdapat surat itu. Wallahu a'lam. Moh. Fathurrozi, Pecinta Ilmu Qira'at, Kaprodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo Penjelasan ini merupakan ringkasan dari kitab "Tarikh al-Qur'an al-Karim" karya Dr Muhammad Salim Muhaisin (hal. 76-108 )

Halaman:

Editor: Rajab Ahirullah

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Hikmah Zakat Dalam Islam

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Berikut Niat Zakat Fitrah Untuk Berbagai Keadaan

Jumat, 5 April 2024 | 06:00 WIB

Definisi Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Sejarah Syariat Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Beberapa Keutamaan Hari Raya Idul Fitri

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Makna dan Esensi Idul Fitri Menurut Ulama

Kamis, 4 April 2024 | 02:20 WIB

Jatuh dan Terluka, Apakah Puasa Menjadi Batal?

Rabu, 27 Maret 2024 | 12:55 WIB
X