keagamaan

Jangan Baca Al Quran Terlalu Keras! Simak Kisah Rosulullah Tegur Sahabat Saat Membaca Al Quran

Rabu, 19 Oktober 2022 | 06:00 WIB
Kitab Ianatutholibin Sarh Kitab Fathul Muin. (Rosyka/Bogor Times)

Bogor Times- Dikisahkan dalam hadis, bahwa Rasulullah yang sedang beritikaf pernah menegur orang yang membaca Al-Quran dengan suara lantang sehingga ibadah itikafnya terganggu sebagaimana teks di bawah ini:

عن أبي سعيد قال اعتكف رسول الله صلى الله عليه وسلم في المسجد فسمعهم يجهرون بالقراءة فكشف الستر وقال ألا إن كلكم مناج ربه فلا يؤذين بعضكم بعضا ولا يرفع بعضكم على بعض في القراءة أو قال في الصلاة

Artinya, “Dari Abu Said, ia bercerita bahwa Rasulullah SAW melakukan itikaf di masjid. Di tengah itikaf ia mendengar mereka (jamaah) membaca Al-Quran dengan lantang. Rasulullah kemudian menyingkap tirai dan berkata, ‘Ketahuilah, setiap kamu bermunajat kepada Tuhan. Jangan sebagian kamu mengganggu sebagian yang lain. Jangan juga sebagian kamu meninggikan suara atas sebagian lainnya dalam membaca.’ Atau ia berkata, ‘dalam shalat,’” (HR Abu Dawud).

Baca Juga: Boston, Seattle, Cleveland, Philadelphia, New York, Knoxville, Buffalo, Calgary, Toronto, Montreal Bersholawat

Baca Juga: Bripka Ricky 'Lucuti' Brigadir J Sementara Bharada E Melapor ke Ferdy Sambo

Baca Juga: Hore...Jabar Jadi Tuan Rumah Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (TTG) ke XXIII

Hadits riwayat Abu Dawud ini secara jelas mengangkat persoalan suara yang mengganggu. Oleh karena itu, ketika membaca Al Quran lantang hingga mengganggu jamaah yang beribadah saja adalah larangan, apa lagi jika suara yang mengganggu adalah suara handpound.

itulah yang menjadi dasar Syaikh Zainuddin Al-Malibari, dalam kitabnya berjudul Fathul Mu‘in nyaris mengharamkan bacaan zikir dan doa di masjid yang menganggu ibadah orang lain.

قوله (فائدة) قال شيخنا أما المبالغة في الجهر بهما في المسجد بحيث يحصل تشويش على مصل فينبغي حرمتها

Baca Juga: Waspada Masalah Kulit Jelang Usia 50 Tahun, begini cara merawatnya

Baca Juga: Diduga Irit Anggaran, Pekerja Kontruksi Proyek Kantor UPT Tidak Dilengkapi APD

Baca Juga: Peran Kuat Ma'ruf dalam Pembunuhan Brigadir J, Simak Penjabaran Jaksa

Artinya, “Guru kami berkata, ‘Terlalu keras dalam keduanya (zikir dan doa) di masjid di mana dapat mengganggu orang yang melakukan shalat seharusnya diharamkan,’” (Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu‘in).

Tidak hanya mengganggu ibadah seperti sholat, itikaf dan lainnya. Suara yang tinggi saat berdoa dan dzikir juga dikhawatirkan mengganggu orang-orang yang sedang tidur di masjid.

لا يكره في المسجد الجهر بالذكر بأنواعه ، ومنه قراءة القرآن إلا إن شوّش على مصلّ أو أذى نائماً ، بل إن كثر التأذي حرم يمنع منه حينئذ

Halaman:

Tags

Terkini

Hikmah Zakat Dalam Islam

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Berikut Niat Zakat Fitrah Untuk Berbagai Keadaan

Jumat, 5 April 2024 | 06:00 WIB

Definisi Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Sejarah Syariat Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Beberapa Keutamaan Hari Raya Idul Fitri

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Makna dan Esensi Idul Fitri Menurut Ulama

Kamis, 4 April 2024 | 02:20 WIB

Jatuh dan Terluka, Apakah Puasa Menjadi Batal?

Rabu, 27 Maret 2024 | 12:55 WIB