Kisah Tabarruk Ngalap Berkah di Zaman Para Nabi Dan Sahabat

- Senin, 27 September 2021 | 17:47 WIB
Ilustrasi santri yang tabarruk mencari berkah Ulama (Dokumentasi Saepulloh)
Ilustrasi santri yang tabarruk mencari berkah Ulama (Dokumentasi Saepulloh)

Bogor Times - Tabarruk (التَبَرُّک) berasal dari kata barokah. Para ulama mendefinisikan barokah atau berkah sebagai Ziyadatul Khair yang artinya bertambah kebaikan dari Allah. Secara bahasa, Tabarruk adalah mencari berkah-ngalap berkah.

Menurut Imam An-Nawawi, asal makna berkah adalah kebaikan yang banyak dan abadi. Tabarruk merupakan bagian dari bab Wasilah.

Para Nabi dan sahabat juga mencari keberkahan lewat dari Allah 'Azza wa Jalla. Tabarruk telah dipraktikkan di zaman para Nabi dan juga masa Rasulullah SAW.

Baca Juga: Ahmad Dhani Beberkan Cerita Napi Pelecehan Seksual didalam Penjara dan Mengapa Saipul Jamil tak Mengalaminya?

Seperti kisah Nabi Yusuf 'alaihissalam diceritakan begitu sempurna dalam Al-Qur'an mulai masa kecil beliau hingga sukses membawa keberkahan kepada rakyat Mesir.

Ketika Nabi Yusuf menjadi penguasa di Mesir, saudara-saudara yang dulu menzaliminya diampuni tanpa ada syarat.

Singkat cerita, Nabi Yusuf memerintahkan saudara-saudaranya agar mengembalikan penglihatan mata ayahnya Nabi Ya'kub 'alaihissalam.

Baca Juga: Aurel Diam-diam Menghilang Kerumah Sakit Temui Baby Aurel

Allah berfirman: 

ٱذۡهَبُواْ بِقَمِيصِي هَٰذَا فَأَلۡقُوهُ عَلَىٰ وَجۡهِ أَبِي يَأۡتِ بَصِيرٗا وَأۡتُونِي بِأَهۡلِكُمۡ أَجۡمَعِينَ ٩٣

"Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini, lalu usapkanlah ke wajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali; dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku." (QS Yusuf: 93)

Dari kisah ini menegaskan bahwa gamis yang dipakai Nabi Yusuf mengandung keberkahan. Itulah yang diperintahkan langsung oleh Nabi Yusuf kepada saudara-saudaranya. Lewat wasilah gamis Nabi Yusuf itu, Nabi Ya'kub dapat melihat kembali tentunya ata izin Allah.

Baca Juga: Inilah Ibadah Paling Nikmat, Seks atau Jimak Jadi Ibadah Bernilai Pahala, ini Penjelasannya

Kemudian kisah Samiri pada zaman Nabi Musa 'alaihissalam yang mengambil barakah dari tanah dimana Malaikat Jibril melaluinya. 

Ketika Samiri mengambil dan melemparkan tanah pada patung anak sapi yang dibuatnya, patung jadi bisa bersuara karena berkah dari tanah bekas jejak Malaikat Jibril tersebut. Firman Allah:

Halaman:

Editor: Saepulloh

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Hikmah Zakat Dalam Islam

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Berikut Niat Zakat Fitrah Untuk Berbagai Keadaan

Jumat, 5 April 2024 | 06:00 WIB

Definisi Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Sejarah Syariat Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Beberapa Keutamaan Hari Raya Idul Fitri

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Makna dan Esensi Idul Fitri Menurut Ulama

Kamis, 4 April 2024 | 02:20 WIB

Jatuh dan Terluka, Apakah Puasa Menjadi Batal?

Rabu, 27 Maret 2024 | 12:55 WIB
X