Jadi, Allah SWT memerintahkan kita untuk bergembira dengan rahmat-Nya, sedangkan Nabi SAW merupakan rahmat yang terbesar, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, “Dan rahmat Kami mengutusmu melainkan sebagai bagi semesta alam.” (QS Al-Anbiya': 107).
Dalil ke empat, Nabi Muhamad SAW memperhatikan kaitan antara waktu dan kejadian-kejadian keagamaan yang besar yang telah lewat. Ketika datang waktu ketika peristiwa itu terjadi, itu merupakan kesempatan untuk mengingatnya dan mengagungkan setiap hari.
Baca Juga: Enam Wasiat Wali Abdal Untuk Seluruh Umat Muslim
Dalil ke Lima, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang mendorong orang untuk membaca shalawat, dan shalawat itu diperintahkan oleh Allah Ta'ala,
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang tidak percaya, bershalawatlah kalian untuknya dan terimalah salam sejahtera kepadanya.” (QS Al Ahzab: 56).
Apa saja yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu yang terjadi oleh syara', berarti hal itu juga terjadi oleh syara'.
Baca Juga: Bongkar Serangan Santet Dengan Kopi Hitam, Begini Caranya
Berapa banyak manfaat dan anugerah yang diperoleh dengan membacakan salam kepadanya.
Dalil ke Enam, dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad disebut tentang kelahiran beliau, mukjizat-mukjizatnya, sirahnya, dan pengenalan tentang pribadi beliau.
kita diperintahkan untuk mengenalnya serta bagaimana meneladaninya, mengikutinya, dan mengimani mukjizatnya. Kitab-kitab Maulid menambahkan semuanya dengan lengkap.
Baca Juga: Sejarah Penyebaran Kopi dari Abyssinia, Yaman Hingga Eropa
Dalil ke Tujuh, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan ungkapan balasan balasan beliau dengan menunaikan sebagian kewajiban kita kepada beliau dengan menjelaskan sifat-sifatnya yang sempurna dan akhlaqnya yang utama.
Dulu, di masa Nabi, para penyair datang kepada beliau melantunkan qashidah-qashidah yang memujinya. Nabi ridha (senang) dengan apa yang mereka lakukan dan berikan balasan kepada mereka dengan-kebaikan.
Jika beliau ridha dengan orang yang memujinya, bagaimana beliau tidak ridha dengan orang yang mengumpulkan keterangan tentang perangai-perangai beliau yang mulia. Hal itu juga mendekatkan diri kita kepada beliau, yakni dengan manarik kecintaannya dan keridhaannya.
Baca Juga: Cerita Kopi dan Ali Bin Omar Ashadzili, Simak Ulasan Kitab 'Inaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah'
Dalil ke Delapan, mengenal perangai beliau, mukjizat-mukjizatnya, dan irhash-nya (kejadian-kejadian luar biasa yang Allah berikan pada diri seorang rasul sebelum diangkat menjadi rasul), menimbulkan iman yang sempurna kepadanya dan menambah kecintaan terhadapnya.
Manusia itu diciptakan untuk menyukai hal-hal yang indah, baik fisik (tubuh) maupun akhlaq, ilmu maupun amal, keadaan maupun keyakinan. Dalam hal ini tidak ada yang lebih indah, lebih sempurna, dan lebih utama dibandingkan akhlaq dan perangai Nabi. meningkatkan dan menyempurnakan iman adalah dua hal yang didambakan oleh syara'.
Artikel Terkait
Cara Gampang Menanam dan Merawat Bunga Wijaya Kusuma atau Sang Ratu Malam
Polda Kalbar Gelar Konferensi Pers Kasus Perijinan Credit Union
Kyai Said Aqil Siraj, Altruism, Dan Muktamar NU
Mendobrak Perjalanan Anas bin Malik, Dijamin Masuk Surga, Perawi Hadits Tebanyak Ketiga.
Hari Libur di Geser, Cholil Nafis : Alasan yang Tak Relevan di Tengah Menurunnya Kasus Covid-19
Anas bin Malik Menangis Usai Perang Shustar, Ada Apa?
Gus Miftah Dituding Tidak Mau Mengurus Orang Tua Kandung, Mengapa?
Dalil Mauludan Nabi Muhammad SAW, Abu Lahab Dapat Keringanan Azab Neraka Jahim Karena Kegembiraannya
Berbahagialah Masyarakat Dunia, Dengan Menyambut Hari Kesehatan Mental Sedunia.
Ketika Menggelegar Peperangan Palestina-Israel, justru Ada Kabar Tragis Ariel Sharon Hingga Wafat.