Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan, Sayyidah Aisyah menyebutkan orang itu adalah al-Haula binti Tuwait yang setiap malam di tidak pernah tidur—karena shalat semalam suntuk—sebagaimana kabar dari para sahabat lainnya.
Namun mendengar jawaban seperti itu justru Nabi saw tidak respek dan bahkan mengingkarinya. Tampak pula muram ketidaksetujuan di wajah beliau. Nabi saw pun meresponnya secara verbal: “Tidak tidur? Lakukanlah amal ibadah semampu kalian. Demi Allah, Allah tidak akan pernah bosan (memberi pahala) sampai kalian sendiri yang bosan (beribadah),” (An-Nawawi, al-Minhâj Syarh Shahih Muslim, [Beirut: Dârul Ihyâ-it Turâts al—‘Arabi: 1392 H], juz VI, halaman 73; dan Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Fathul Bâri, [Beirut, Dârul Ma’rifah: 1379 H], juz I, halaman 101).***