Tidak lama kemudian mereka melihat sekawanan burung di suatu tempat. Biasanya itu pertanda ada sumber air di tengah padang tandus. Diutuslah dua orang untuk memastikan keberadaannya.
Setelah diketahui ada sumber air di sana, mereka berpindah ke lokasi tersebut dan meminta izin kepada Siti Hajar untuk tinggal di wilayahnya.
Hajar dengan senang hati mengizinkan. Singkat kisah Ismail sudah dewasa dan menikah dengan perempuan dari Suku Jurhum. Ismail kemudian menikah untuk kedua kalinya dari suku yang sama setelah berpisah dengan istri pertama. Dari pernikahannya itu ia dikaruniai 12 anak.
Setelah Ismail wafat dalam usianya yang ke-137 tahun, kepengurusan Zamzam diwariskan kepada Nabit, salah satu putranya.
Usia Nabit pun tidak lama sehingga kepengurusan Zamzam dipegang oleh Qaidar yang juga putra Ismail. Setelah Qaidar wafat kepengurusan dipegang oleh Mudhadh bin Amr, pemimpin Jurhum.**
Artikel Terkait
Boleh Tinggalkan Shalat Usai Infaq Rp 25 Ribu, Simak Ajaran Aliran Sesat di Garut
Jangankan Kotak Amal di Masjid, Hajar Aswad di Kakbah pun Pernah Dicuri, 22 Tahun Menghilang
Izin ACT Dicabut, Karena Pelanggaran Hukum PP
Izin ACT Dicabut, Karena Pelanggaran Hukum PP
Gp Ansor dan Kemenag Bogor gelar Doa bersama untuk Keselamatan Ibadah Haji
Ringkus Para Penimbun Solar, Polda Jabar Apresiasi Kinerja Polres Bogor
Muhammadiyah Berbeda dalam Penentuan Awal Idhul Adha, Wagub UU Anggap Biasa-biasa Saja
Ormas Terbesar di Indonesia, Ditanya Perwakilan 17 Negara Terkait Perannya Untuk Dunia Internasional
Tip Jitu Perspektif Kesehatan Pilih Hewan Kurban yang Baik dan Tepat
Pemerintah Komitmen Lindungi Jamaah Haji Mujamalah atau Furoda