Hal ini menunjukkan bahwa keterbukaan dan pola pikir masyarakat Nusantara saat itu banyak terbuka dengan hal-hal baru. Justru, corak inilah yang sangat mendukung penyebaran luas islamisasi yang ada di Nusantara.
Dan tradisi ini merupakan bagian dari keunikan yang terus kita lestarikan dengan baik. Nah, maka dari itu potret keislaman yang tercermin dalam wajah Islam Nusantara merupakan wajah islam yang genuine, dan mampu menghadirkan Islam ramah dan bertradisi. Wallahu’alam bis showaf.***(Arief Azizy/pecihitam.org)