Bulan Safar Bertanda Kesialan dan Banyak Ujian. Apakah Benar? Simak Artikel ini

Mitos Kesialan di Bulan Safar Sebagaimana jamak diketahui, banyak orang dan bahkan ada yang diyakini, pada bulan safar akan terjadi musibah yang biasa dan akan terjadi cobaan melebihi bulan-bulan lainnya.

Dalam hal ini Ibnu Rajab al-Hanbali (wafat 795 H) mengatakan, bulan Safar dan bulan lainnya tidak memiliki perbedaan sama sekali.

Baca Juga: BPPKB Sumedang Rusak Posko PP, Tiga Anggota Luka-luka

Baca Juga: Tundukkanlah Nafsumu Sebelum Engkau Ditundukannya.

Baca Juga: Sebar Kabar Hoaks dan Dianggap Penghambat Pembangunan, Warga Bogor Utara Tolak Wartawan Bodrex

sebagaimana mestinya dalam bulan lain, dalam bulan Safar dapat terjadi dengan mudah dan menyenangkan.

Dengan kata lain, tidak boleh menganggap bulan Safar diyakini sebagai bulan yang dipenuhi dengan kejelekan dan musibah. Beliau menyatakan:

 ا ال ا ا

Artinya, “Adapun bukan kesialan dengan suatu zaman tertentu, seperti (mengkhususkan) bulan Safar atau bulan lainnya, maka hal ini tidak benar.” Ibnu Rajab tidak membenarkan keyakinan seperti itu sebab semua bulan, zaman, dan tahun merupakan makhluk Allah swt, yang di dalamnya bisa saja terjadi kesialan, bencana, dan musibah.

Baca Juga: Ketahulilah, Kenikmatan Hidup Usai Kematian

Baca Juga: Kabar Gembira kawasaki indonesia Akan Meluncurkan 2 Varian Terbaru.

Baca Juga: Heboh! Burung Merpati Laku Rp 1,5 Miliar Dibayar Tunai, Jumlah Karetnya Berapa Ya?

Maka sangat tidak logistik jika musibah hanya terjadi pada bulan Safar dan meniadakannya pada bulan-bulan lainnya.

Lebih tegas Ibnu Rajab menyatakan, barometer dari baik dan tidaknya suatu zaman tidak dilihat dari kejadian-kejadian yang terjadi di dalamnya.

Menurutnya, semua zaman yang di dalamnya semua mukmin menyibukkan diri dengan semua orang, maka zaman tersebut adalah zaman itu. Demikian pula sebaliknya. Ibnu Rajab berkata: