Bulan Safar Bertanda Kesialan dan Banyak Ujian. Apakah Benar? Simak Artikel ini

: لُّ انٍ لَهُ المُؤْمِنُ اعَةِ اللهِ انٌ ارَكٌ لَيْهِ، لُّ انٍ لَهُ الهِ اللهِ لَيْهِ

Baca Juga: Lahan Petanian Semakin Sempit, PMII Kota Bogor Bangun Minat Milenial Untuk Bertani

Baca Juga: Gus Baha, Sholat Tidak Khusyuk Diterima Atau Tidak? Begini Penjelasannya

Baca Juga: Hukum Cryptocurrency Hingga Kesehatan Menjadi Bahasan Dalam Munas-Konbes NU

Artinya, “Setiap zaman yang orang mukmin menyibukkannya dengan ketaatan kepada Allah, maka merupakan zaman yang diberkahi; dan setiap zaman orang mukmin menyibukkannya dengan bermaksiat kepada Allah, maka merupakan zaman kesialan (tidak diberkahi).” (Zainuddin 'Abdurrahman bin Ahmad bin Rajab al-Baghdadi ad-Dimisyqi, Lathâ-iful Ma'ârif, [Dar Ibn Hazm, beton pertama: 2004], halaman 81).

Dari penjelasan di atas dapat kunci, penyebab suatu zaman tidak diberkahi oleh Allah swt adalah karena banyaknya kemaksiatan yang dilakukan manusia.

Begitu juga penyebab suatu zaman bisa diberkahi apabila di dalamnya orang sibuk dengan melakukan ketaatan dan kebaikan.

Baca Juga: Awas! Islam Larang Curhat dengan Istri Atau Suami Orang Lain, Ini Penjelasannya

Baca Juga: Pasangan Suami Istri Wajib Tahu Oral Seks dalam Islam Boleh, Ini Penjelasannya.

Baca Juga: Institut Agama Islam Sahid Bogor Gelar Acara Taaruf Kampus

Karenanya sangat wajar jika pada penjelasan di atas, Ibnu Rajab menolak anggapan atau keyakinan bahwa bulan Safar dianggap sebagai bulan kesialan yang di dalamnya tidak ada kepatuhan sama sekali.

Meskipun atau keyakinan tersebut sebenarnya tidak lepas dari tradisi orang Arab yang memiliki keyakinan bahwa bulan Safar merupakan bulan kesialan dan penuh cobaan. Keyakinan itu akhirnya mengakar dan menyebar ke mana-mana, bahkan tidak sedikit masyarakat Indonesia yang mengikutinya. Rasulullah saw pun menolak anggapan seperti itu. Rasulullah saw bersabda

: لَا لَا لَا امَةَ لَا الْمَجْذُومِ ا ال

Baca Juga: Mau Punya Anak Laki- Laki Atau Perempuan ? Inilah Rahasia Tata Cara dan Etika Bersenggamanya Dalam Islam.

Baca Juga: Mau Tau Gaya Bersenggama dan Rahasia Dibaliknya Menurut Ajaran Islam?