Inilah Daftar Santri Yang Menjadi Pahlawan Nasional dari Ormas NU

- Kamis, 18 Agustus 2022 | 22:56 WIB
Gambar Ilustrasi Pejuang  (Pixabay.com)
Gambar Ilustrasi Pejuang (Pixabay.com)

Ayah dari presiden keempat RI, KH Abdurrahmann Wahid ini ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tanggal 17 November 1960. Baca Juga: 9 Tokoh NU Bergelar Pahlawan Nasional

Keempat, KH Zainal Musthafa.

KH Zainal Musthafa adalah ulama yang merupakan tokoh NU dari Tasikmalaya, Jawa Barat dan pernah menjadi salah seorang Wakil Rais Syuriyah. Dirinya merupakan salah seorang kiai yang secara terang-terangan melawan para penjajah Belanda.

Ketika Belanda lengser dan diganti Jepang, tetap menolak kehadiran mereka. Bersama para santrinya mengadakan perang dengan Jepang. Dan atas jasanya dianugerahi sebagai pahlawan nasional pada1972.

Kelima, KH Idham Chalid

Ulama ini tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda. Juga sebagai Ketua MPR dan Ketua DPR.

Sebelum aktif berpolitik dan duduk di kuris parlemen dan kementerian, Kiai Idham merupakan seorang pejuang kemerdekaan dari tanah kelahirannya di Kalimantan Selatan.

Selain sebagai politikus, beliau juga adalah kiai yang pernah diamanahi sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) anttara tahun 1956 hingga 1984.

Hingga saat ini, ia merupakan ketua paling lama di ormas bentukan para kiai ini. Atas jasanya, Kiai Idham ditetapkan sebagai pahlawan pada 8 November 2011.

Kemudian pada 19 Desember 2016, Pemerintah mengabadikannya di pecahan uang kertas rupiah baru, pecahan Rp 5 ribu.

Keenam, KH Abdul Wahab Chasbullah

Beliau ialah salah seorang pendiri NU. Sebelumnya, Kiai Wahab dikenal sebagai pendiri kelompok diskusi Tashwirul Afkar (pergolakan pemikiran), pendiri Madrasah Nahdlatul Wathan (kebangkitan negeri), pendiri Nahdlatut Tujjar (kebangkitan pedagang).

Sejak 1924, Kiai Wahab mengusulkan agar dibentuk perhimpunan ulama untuk melindungi kepentingan kaum tradisionalis yang bermazhab. Usulannya terwujud dengan mendirikan NU pada 1926 bersama kiai lain.

Kiai yang pernah menjadi Pengasuh Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang tersebut juga salah seorang penggagas Majelis Islam A'la Indonesia atau MIAI.

Ia dipilih oleh para kiai sebagai Rais 'Aam PBNU meneruskan KH Hasyim Asy’ari. Kiai yang wafat pada 29 Desember 1971 tersebut mendapatkan gelar pahlawan pada 8 November 2014. 

Halaman:

Editor: Usman Azis

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X