Inilah Daftar Santri Yang Menjadi Pahlawan Nasional dari Ormas NU

- Kamis, 18 Agustus 2022 | 22:56 WIB
Gambar Ilustrasi Pejuang  (Pixabay.com)
Gambar Ilustrasi Pejuang (Pixabay.com)

Ketujuh, KH As'ad Syamsul Arifin

KH As'ad Syamsul Arifin salah seorang kiai berperang melawan penjajah. Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Banyuputih, Situbondo tersebut menjadi pemimpin para pejuang di Situbondo, Jember maupun Bondowoso.

Di masa revolusi fisik, Kiai As'ad menjadi motor yang menggerakkan massa dalam pertempuran melawan penjajah pada 10 November 1945.

Selepas kemerdekaan merupakan penggerak ekonomi-sosial masyarakat dengan menyerap aspirasi dari warga kemudian mendorong pemerintah daerah, menteri, maupun presiden guna mewujudkan pembangunan yang merata.

Kiai As'ad juga berperan menjelaskan kedudukan Pancasila tidak akan mengganggu nilai-nilai keislaman.

Atas jasa-jasanya, mendapat anugerah pahlawan pada 9 November 2016.

Kedelapan, KH Syam'un

KH Syam'un merupakan pengurus NU di Serang, Banten. Pernah hadir di Muktamar NU keempat di Semarang pada 1929, pada Muktamar NU kelima di Pekalongan 1930 dan pada Muktamar NU kesebelas di Banjarmasin pada 1936.

KH Syam'un selain alim dalam keilmuan, menguasai tiga bahasa asing dan pernah mengajar di Arab Saudi pada masa mudanya, ketika kembali ke tanah air, bergabung dengan kelaskaran.

Ia pernah menjadi perwira tentara sukarela Pembela Tanah Air (PETA). Juga pernah menjadi Komandan Batalyon berpangkat daidancho atau mayor tahun 1943.

Tahun 1944, Kiai Syam’un dilantik jadi Komandan Batalion PETA berpangkat mayor, memimpin 567-600 orang pasukan.

Saat TKR dibentuk 5 Oktober 1945, pangkatnya naik jadi kolonel, Komandan Divisi l TKR dengan memimpin 10.000 orang pasukan.Tahun 1948, naik pangkat brigadir jenderal dan memimpin gerilya di wilayah Banten, sampai wafatnya tahun 1949, serta ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 8 November 2018.

Kesembilan, KH Masykur

KH Masjkur adalah tokoh NU yang pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Di antara kontribusinya adalah ikut terlibat merumuskan Pancasila sebagai dasar negara.KH Masjkur juga tercatat selaku pendiri Pembela Tanah Air (Peta) yang kemudian menjadi unsur laskar rakyat dan TNI di seluruh Jawa.

Halaman:

Editor: Usman Azis

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X