Mungkinkah Kendaraan Masa Depan Berbahan Bakan Air Laut? Simak 4 Teknologi Mengubah Air Laut Menjadi Energi

- Jumat, 17 September 2021 | 01:02 WIB
Ilustrasi Rumusan Air Laut Alternatif Bahan Bakar Moderen. (Pixabay)
Ilustrasi Rumusan Air Laut Alternatif Bahan Bakar Moderen. (Pixabay)

Sayangnya, ketika Eddiwan mempresentasikan teknologi ini ke Kementerian Kelautan, idenya kala itu ditolak dengan alasan mahal. Itulah sebabnya Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berinisiatif mengembangkan teknologi listrik dengan memanfaatkan air laut ini.

Pada 2012 silam, bahan bakar biodiesel dari air laut itu baru dalam penerangan. Baru pada 2013 sudah mulai membantu masyarakat serta sosialisasi cara penyulingannya.

''Teknologinya sederhana bahkan dapat dilakukan oleh nelayan yang tidak tertutup sekalipun,'' ungkap Eddiwan.

Baca Juga: Aplikasi Streaming WeTV Luncurkan Little Mom, Inilah Profil Singkat Aktor-aktornya

Alternatif Energi Gas Hidrogen Air Laut (Anti Galau) Tahun 2014

Ya. Nama teknologi ini disebut dengan Anti Galau. Nama yang ikonik yang menggambarkan situasi tentang mendesaknya kebutuhan energi terbarukan untuk Indonesia.

Sesuai dengan namanya, Anti Galau ini adalah alat yang akan mengubah udara laut menjadi gas hidrogen yang dapat dijadikan bahan bakar. Skuad Anti Galau ini terdiri dari Ari Dwi Saputra, Prehardi Suryo Prasetyo, Nur Aulya Fauzia, dan Muhammad Irfan, yang kala itu masih menjadi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya.

Baca Juga: Kartanu NU Gratis Diserbu Warga Tanah Merah Jakarta Utara.

Sistem kerja alat Anti Galau ini dengan cara memasukkan air laut ke dalam reaktor elektrolisis. Kemudian aki yang telah menyimpan sumber energi dari konversi energi matahari panel surya dinyalakan.

Proses elektrolisis ini adalah proses pemecahan udara menjadi ion H+ dan ion OH- yang dihasilkan dari arus listrik yang dihantarkan menuju elektroda sebagai media reaksi. Dalam hal ini, media aki yang dipilih menjadi arus penghantar listriknya.

Untuk diketahui, air laut memang memiliki kadar Na+ dan Cl- yang relatif tinggi sehingga proses menghasilkan gas hidrogen dapat berlangsung maksimal.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Blak- Blakan Saat Ditanya Kriteria Pria yang Dihindarinya

Kembali pada prosesnya, setelah udara dimasukkan, tunggu proses reaksi selama sekitar 15 menit sampai muncul gelembung-gelembung udara di sekitar elektroda di dalam reaktor. Gelembung-gelembung itu menandakan proses elektrolisis telah berlangsung.

Kemudian alat yang telah tersambung dengan selang itu untuk wadah penyimpanan untuk menampung gas hidrogen.

''Gas hidrogen selanjutnya dapat dimaksimalkan sebagai biofuel pengganti bagi kendaraan bermotor maupun mesin-mesin yang selanjutnya bergantung pada BBM,'' ungkap Ari dikutip dari situs UB Prasetya Online pada 22/7/2014 (h/t Generasimudaid.com).


Baca Juga: Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin Ditangkap Kejagung Kerugian Negara Dinyatakan Dalam Bentuk Dollar

Penggunaan gas hidrogen sebagai bahan bakar itu sedikitnya memiliki dua keunggulan. Pertama, tidak menimbulkan emisi. Kedua, proses pembuatannya mudah dengan bahan baku yang melimpah.


Electrical Ocean Boat 2016

Lagi-lagi alat pengubah air laut menjadi bahan bakar ini adalah hasil karya mahasiswa. Hanya saja alat ini untuk bahan bakar kapal, sesuai namanya.

Baca Juga: Mahfud MD Hadiri Konferensi Pers Kasus Pencucian Uang 531 Miliar di Mabes Polri

Abyan Faris Putranto, Khalif Aji Puspito, Achmad Taufik Rendi, Rifki Putra Heminanto, dan Halimah Puspitasari, adalah lima mahasiswa Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dibalik penemuan alat ini. Penemuan ini diawali dengan kesadaran mereka akan kadar Natrium Klorida—yaitu larutan garam elektrolit—pada air laut, yang dapat digunakan sebagai tenaga alternatif.

Cara kerja alat ini adalah air laut akan memenuhi kuadran alat sebesar 3x3 meter yang nantinya akan melalui proses elektrolisis menggunakan anoda dan katoda. (Proses ini hampir mirip dengan Anti Galau yang sebelumnya dijelaskan.)

Hanya saja proses elektrolisisnya menggunakan tembaga dan seng yang akan menghasilkan tegangan dan arus yang disimpan di baterai kering nikel metal hybrid.Kemudian tegangan tersebut yang nantinya akan menggerakkan baling-baling dan baling-baling kapal, sehingga kapal dapat melaju.

Baca Juga: Tuai Karma, Nissa Sabyan Mendapat Hujatan Netizen di Akun Instagram Miliknya

Dari setiap satu kuadran, listrik yang dihasilkan adalah 30 volt dan dari sini mengklaim bahwa ini akan memberikan keuntungan bagi nelayan hingga Rp15 juta per tahun. Ini karena biaya operasional yang lebih murah dan angka tersebut adalah angka yang dikeluarkan nelayan untuk biaya operasional saat menggunakan tenaga surya sebagai bahan bakar.****

Kontributor: Ade Kosasih

Halaman:

Editor: Usman Azis

Sumber: Republika, Okezone.com, Surabaya Tribunnews

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kerapatan Klep Buat Motor Irit, Lumayan Siasati Naik BBM

Minggu, 4 September 2022 | 23:09 WIB

Inovasi Penghemat BBM, Power Capsule

Sabtu, 3 September 2022 | 17:21 WIB

Cuaca Panas Untungkan Formula E

Kamis, 26 Mei 2022 | 23:16 WIB
X