فَاسْتَجَابَ لَهُ رَبُّهُ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ “Maka Tuhan memperkenankan doa Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui” (QS Yusuf: 34) Dalam syair Majnunu Laila –yang artinya orang yang tergila-gila dengan Laila, bukan Laila Majnun yang berarti Laila yang gila–Qais melantunkan: فلو كنتُ أعمى أخبِط الأرضَ بالعصا ۞ أصمَّ فنادتني أجبتُ المناديا!
Artinya: “Jika saja aku ini menjadi buta, akan aku hentakkan tongkatku di atas muka bumi. Dan apabila aku tuli pun, andai saja Laila mengundangku, aku akan datangi pengundang tersebut.” Sebagian perawi mengisahkan bahwa Qais di kemudian hari menjadi buta dan tuli setelah melantunkan syairnya tentang buta dan tuli. Dengan cerita-cerita di atas, kita dapat mengambil pelajaran betapa pentingnya sebuah perkataan baik untuk pribadi sendiri maupun untuk keluarga misalnya dengan kalimat “saya tidak mungkin mampu” dan lain sebagainya. Apalagi untuk orang tua yang sedang kurang berkenan dengan anaknya, jangan sampai berbicara buruk kepada anak tersebut. Barangkali dengan ucapan buruk tersebut, Allah mengabulkan suatu saat nanti. Na’udzu billah. Wallahu a’lam. Ahmad Mundzir, pengajar di Pesantren Raudhatul Qur’an an-Nasimiyyah, kota Semarang. *****
Artikel Terkait
Azmi Naufal, Calon Milenial Pemuda Kabupaten Bogor Peduli Kesehatan Umat
PENA Foundation Berupaya Tekan Angka Pengangguran di Kabupaten Bogor
Istighosah dan Pembacaan Asma Ya Wadud Dibanjiri Ribuan Peserta
Weekend, Polres Bogor Atur Lalin
Resep Membuat Kue Mangkok Tape Mekar dan enak
Belum Banyak yang Tahu. Inilah Manfaat Daun Sirih Cina untuk Asam Urat
Unit Laka Polres Bogor Polda Jabar Gelar Olah TKP Laka Lantas Sebuah Truk Menabrak Bangunan Rumah di Tenjolaya
Dua Kali Ibadah Haji Ternyata Percuma. Apa Sebabnya?
Kiriman Doa Ibu pada Ahli Kubur Anaknya
Polres Bogor Hadiri Pertemuan Warga