Karya Penyair Ulung Goethe Ketika Krisis Spiritual

- Kamis, 13 Juli 2023 | 20:55 WIB
Ilustrasi Ilmu Kuno Diplomasi (Pixabay.com)
Ilustrasi Ilmu Kuno Diplomasi (Pixabay.com)

Bogor Times-Johann Wolfgang von Goethe. Siapa di dunia Barat yang tak kenal nama ini. Ia seorang penyair, novelis, pemikir jenius dan ilmuwan Jerman, lahir di Frankfurt am Main dan meninggal di Weimar.

Karya sastranya yang paling terkenal dan yang membuatnya dikenal sebagai sastrawan jenius yang legendaris adalah Faust.

Goethe suatu saat, mengalami krisis spiritual akut, bagai yang dialami sejumlah pemikir atau filsuf dunia seperti Imam al Ghazali atau Soedjatmoko. Katanya :Baca Juga: Memilih Bercerai dari Pada Bertahan, Inara Rusli Isi Kekosongan Hati dengan Hange Out Bersama Teman “Aku mengalami krisis spiritual begitu hebat yang mengharuskanku lari melepaskan diri dari kehidupan yang penuh bahaya yang mengancam diriku dari berbagai aspek dan segala arah. Aku harus pergi ke Timur agar aku bisa hidup dalam dunia imaginasi yang di dalamnya aku akan dapat merasakan kenikmatan dan bisa bermimpi indah”.

Sebelumnya saat di Weimar, Goethe pernah menyaksikan kaum muslimin shalat. Ia juga pernah membaca buku “Diwan Syams al-Din Hafiz Syirazi”, sastrawan dan penyair terbesar Persia. Ia membacanya dari terjemahan oleh Von Homer. “Aku meletakkan buku itu di atas mejaku, dan aku ikut hanyut ke dalam ekstase Hafiz”.

Penyair Persia ini, kata Goethe, menyanyi lagu-lagu tentang Bulbul dan bunga mawar, kemabukan dan cinta dalam ketenangan yang indah. Antologi Puisi Hafiz menggugah kesadaran kemanusiaan, membawakan optimisme untuk menelusuri kehidupan dan mengajak kepada persaudaraan antar bangsa-bangsa. Puisi-puisi Hafiz sarat dengan nuansa-nuansa mistisisme yang menukik ke jantung manusia.

Goethe menggubah puisi :


دعونى وحدى مقيما
على سرج جوادى
وأقيموا ما شئتم فى دياركم
ومضارب خيامكم
أما أنا فسأجوب من الانحاء قاصيها
على صهوة فرسى
فرحا مسرورا
لا يعلو على قلنسوتى غير نجوم السمآء

Biarkan aku sendiri, di atas pelana kudaku
Kalian silakan mau tinggal di mana pun
Di rumah atau di dalam kemah-kemahmu
Sementara aku ?
Aku akan menyusuri jalan-jalan lengang
Nun jauh, di sana di Persia
Dalam gejolak keriangan
Di bawah bintang-bintang di langit.***

Editor: Usman Azis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Hikmah Zakat Dalam Islam

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Berikut Niat Zakat Fitrah Untuk Berbagai Keadaan

Jumat, 5 April 2024 | 06:00 WIB

Definisi Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Sejarah Syariat Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Beberapa Keutamaan Hari Raya Idul Fitri

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Makna dan Esensi Idul Fitri Menurut Ulama

Kamis, 4 April 2024 | 02:20 WIB

Jatuh dan Terluka, Apakah Puasa Menjadi Batal?

Rabu, 27 Maret 2024 | 12:55 WIB
X