Pada akhirnya keadaan ekonomi Nabi Muhammad mengalami perubahan dari kekurangan menjadi kecukupan. Abu Muhammad al-Husayn bin Mas'ud al-Baghawi dalam kitab tafsirnya berjudul Tafsir Al-Baghawi, halaman 456, jilid 8, menjelaskan bahwa Allah menjadikan kaya Nabi Muhammad SAW salah satunya dengan harta Khadijah. Artinya keadaan ekonomi Nabi Muhammad membaik setelah bekerja di perusahaan Khadijah dan kemudian meminta Muhammad menjadi suaminya.
Baca Juga: Mengapa Kota Madinah Sangat Utaama? Sehingga Dijadikan Ibu Kota Islam.
Dengan harta kekayaan itulah Nabi Muhammad SAW dapat membiayai dakwahnya karena Khadijah memang menyediakan dan merelakan harta kekayaannya digunakan suaminya untuk berjuang di jalan Allah. Khadijah adalah orang kedua setelah Nabi yang memeluk Islam sekaligus merupakan perempuan pertama yang masuk Islam. Maka bisa dimengerti Nabi Muhammad SAW sangat mencintai dan menghargai Khadijah yang telah berjasa besar dalam mendampingi dan mengembangkan dakwahnya. Dengan kata lain, keberhasilan dakwah Islam tidak lepas dari peran penting seorang perempuan kaya raya. Perempuan itu bernama Khadijah RA, istri pertama dan utama.***