Penguasaannya yang mendalam tentang ilmu-ilmu Al-Qur'an menarik perhatian banyak kalangan. Maka pada 1992, ia diajak oleh KH Syukron Makmun, pengasuh Pondok Pesantren Darul Rahman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, untuk ikut mendirikan Institut Islam Darul Rahman. Pada tahun itu juga ia mengajar di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) dan di Institut Agama Islam Negeri (kini Universitas Islam Negeri, UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Beberapa tahun kemudian ia diangkat sebagai pengajar tetap di IAIN hingga kini.
Di tengah kesibukannya mengajar, baik di Cirebon, Jakarta, maupun di luar negeri, ia masih berusaha untuk merampungkan buku tentang ilmu-ilmu Al-Qur'an, sebagai salah satu syarat untuk pengangkatannya sebagai guru besar.
”Sudah selesai saya tulis, tinggal dibukukan,” ujarnya. Kita tunggulah terbitnya buku penting karya pakar Al-Qur'an ini.****
Artikel Terkait
FH Trisakti Kembali Raih Peringkat Pertama PTS Pencetak Partner Law Firm Terkemuka
Bentrokan Warga dan Aparat Gabungan di Pulau Rempang, Batam, Tak Timbulkan Korban Jiwa
Bule AS Ngamuk di Bandara Bali, Diduga Gangguan Jiwa
Francesco Bagnaia Siap Kembali Unjuk Gigi
Skandal Pemerkosaan di Pondok Pesantren Semarang: Pengasuh Diduga Perkosa 6 Santriwati
KPK Sita Catatan Transaksi Keuangan Tersangka Kasus Korupsi di Kemnaker
Pulau Rempang Mencekam, Simak Pengakuan Kapolda Kepri
Cak Imin Terlibat di Kasus Proyek Sistem Proteksi TKI?
Dito Mahendra Pakai Baju Tahanan ke Bareskrim Polri
Doa Rosulullah saat Musim Kemarau