Salah satu contohnya adalah produk Semen Hijau unggulan Indocement yaitu semen hidraulis. Semen yang memiliki rasio (kadar) klinker yang lebih rendah ini mengubah emisi karbon yang dihasilkan juga lebih rendah 80 kg sampai 100 kg per ton semen dibandingkan dengan semen jenis ordinary portland cement (OPC).
Sayangnya, semen yang ramah lingkungan ini masih sedikit diminati. Terlihat dari perhitungan tahun lalu, produksi semen hidraulis Indocement ini hanya mencapai 211,7 ribu ton semen.
Selain semen hijau hidraulis, ada pula produk Indocemen lainnya yaitu port slag semen (PSC) serta semen hijau merk Duracem, yakni semen berjenis blended cement dengan menggunakan limbah jenis slag. Dalam proses produksinya, Duracem menghasilkan emisi CO2 yang rendah, sehingga sangat ramah lingkungan.
Baca Juga: Gebyar Perayaan HUT ke-47 , PT Indocement Berkomitmen Lestarikan Lingkungan
Harus diperhatikan bersama, pada awalnya kebiasaan menggunakan semen selain Semen Hijau tidak terasa dampaknya. Apalagi dengan alasan biaya, penggunaan semen hanya asal jadi bangunan. Namun demikian, tidak ada hal kecil apabila terus dilakukan, apalagi orang lain kemudian turut melakukannya. Tentunya pencemaran semakin besar.
Tatkala kejahatan yang dilakukan oleh manusia terhadap lingkungan sudah melampaui batas kewajaran, alam pun pada akhirnya membalasnya dalam bentuk-bentuk musibah yang terjadi.
Sebagaimana telah disampaikan, ketika musibah terjadi, dia tak lagi memerhatikan siapa yang baik atau siapa yang buruk.
Baca Juga: Sukses Bina Masyarakat, Indocement Kembali Boyong Penghargaan
Pemerintah Sebagai Motor Pengguna Produk Hijau
Tentunya sebagai pemegang amanah dari rakyat dan kekuasaan, pemerintah di semua lapisannya merupakan pihak yang terkait langsung dengan pelestarian atau pun penjagaan lingkungan.
Dengan kata lain, pemerintah harus berada di barisan terdepan dalam upaya menciptakan lingkungan yang bermaslahat bagi semua elemen masyarakat.
Karena kemaslahatan masyarakat merupakan salah satu tujuan utama dan terutama dari sebuah kepemimpinan ataupun pemerintahan. Inilah yang dalam kaidah hukum Islam (fikih) dikenal dengan istilah:
Baca Juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Indocement Bagi-bagi Puluhan Drop Box Sampah
تَصَرُّفُ اْلامَامِ عَلَى الرَّعِيَّةِ مَنُوْطٌ بِالْمَصْلَحَةِ
"Kebijakan pemerintah ataupun pemimpin terhadap rakyat atas dasar kemaslahatan mereka."
Artikel Terkait
Cegah Bencana Alam dengan Hal Sederhana dan Maslahah, Dimulai dengan Menggunakan Produk Hijau, Simak Dalilnya
Diawali smail Bolong, Kapolri Janji Usut Dugaan Setoran Tambang Ilegal di Kalimantan Timur
Tebar Inspirasi serta Semangat Restorasi, Buku Biografi Dokter Frits Diluncurkan
Kedatangan Mamah Dedeh, Ribuan Warga Bogor Padati Kediaman Tokoh Muda Citeureup, Sony Priyanto
Wujudkan Rumah Layak Huni, Kappas & Kafe Cabin Bogor Gelar Konser Amal Krisdayanti
Terkait Pencopotan Label Gereja di Tenda Pengungsi Gempa Cianjur: 5 Orang Diperiksa
UMK Kota Sukabumi Diajukan Naik jadi Rp2,7 Juta tahun depan
PT KAI Pastikan Tiket Kereta Api Masih Tersedia Jelang Libur Nataru 2023
Istri Ulang Tahun, Sandiaga Uno berikan Ucapan Romantis
KOLABORASI DENGAN LINTAS ORMAS, NUISME GELAR DOA ISTIGHOTSAH UNTUK CIANJUR